Chrisye - Kala Cinta Menggoda

0 komentar

MENGEMBALIKAN GRUB UBUNTU YANG HILANG

0 komentar

duh,, duhh, duuuuuuuhhhh,,,
lagi-lagi lab teknik switchingku tercinta menjadi kandang virus,,
mana yang dateng maen culak-colok aja lagi,,
solusi yang paling handal ketika anda mendapatkan laptop bervirus dan ternyata bapak "explorer.exe" udah kena dan gbs diapa2in adalah ...

FORMAT & INSTALL ULANG

AGGHH.. menyebalkan memang laptop yang tadinya ber-GRUB karena memakai dual booting ubuntu dan windows pas udah di install ulang..
jeng.. jeng.. jeng..
mana GRUBnya ilang,, langsung otomatis masuk ke windows aja nih,,
but you don't have to worry, yang artinya adalah jangan buru2 install ulang ubuntu-nya juga (nyambung emang yak)
hihihi

langkah epektip & episien buat mengembalikan GRUBmu adalah

  1. PC & Live CD ubuntu Persiapkan PC yang GRUBnya ilang (ya iyalaahh) dan Live CD ubuntu (CD ubuntu nya itu looo)
  2. Masukkan Live CD ke CD rom kalian,, sebelumnya pastikan PC / laptop melakukan booting pertama pada CD rom kalian dengan masuk menu pilihan first boot pada BIOS
  3. Tunggu booting ubuntu lalu pilih menu Try Ubuntu (without any change on your computer)
  4. Nahh keluar Desktop ubuntu lalu masuk ke terminal (Application -> Accesoris -> Terminal)
  5. Ketikkan perintah seperti ini,
$ sudo grub

6. Lalu setelah masuk grub, ketik
grub> find /boot/grub/stage1
misal didapat (hd0,3), hasil yang diperoleh berbeda tiap komputer

7. Lalu ketikkan
grub > root (hd0,3)
grub > setup (hd0)
8. Saat proses instalasi sudah selesai dan sukses,, ketik
grub > quit
9. Restart komputer kalian
reboot
HOREEEEEE...

dengan melakukan langkah2 diatas saya berhasil mengembalikan GRUB yang hilang,,, kalo kamu??

NB : gunakan Live CD yang sesuai dengan ubuntu yang telah terinstall sebelumnya,, misal yang udah terinstall ubuntu 8.04 gunakan Live CD ubuntu 8.04 jangan yang lain karena seringkali terjadi error




PAPERCRAFT

0 komentar
























http://www.smileycodes.infoOK,, sayah nyerah kalo yang satu ini,, berawal tak sengaja melirik melihat menengok melototin salah satu barang aneh yang ditemukan di sekre SWS,,
persis di atas daripada TV yang tak kunjung dimatikan karena saking bingungnya orang-orang disana apa yang harus dilakukan (sumpah ga produktif),, hahahaha
disitulah berada daripadanya ane bertemu dengan PAPERCRAFT,,
langsung tertarik?? TIDAK SAMA SEKALI
http://www.smileycodes.info2minggu berselang dari kejadian yang menurut sebagian orang (termasuk sayah) tidak penting,, hihihi,, akhirnya terbersitlah yah (kalo kata orang perempatan buah batu mah "terlintas") sebuah ide untuk iseng mencari bahan dari papercraft
bertemulah dengan design ciamik, keempat papercraft diatas

http://www.smileycodes.info GOD DAM**N !!!

IT'S GONNA BE MY NEW HOBBY I GUESS
hihi,, IT'S FUN
LETS PRINT, CUT, FOLD, AND GLUE

KACAPI SULING

0 komentar

Kacapi Suling merupakan perangkat waditra Sunda yang terdapat hampir di setiap daerah di Tatar Sunda. Waditranya terdiri dari Kacapi dan Suling. Kacapinya terdiri dari Kacapi Indung atau Kacapi Parahu atau Kacapi Gelung.
Selain disajikan secara instrumentalia, Kacapi Suling juga dapat digunakan untuk mengiringi Juru Sekar yang melantunkan lagu secara Anggana Sekar atau Rampak Sekar. Lagu yang di sajikannya di antaranya : Sinom Degung, Kaleon, Talutur dan lain sebagainya.

Laras yang di pergunakannya adalah laras Salendro, Pelog atau Sorog. Berbeda dengan sebutan Kacapi Suling atau Kacapian bila menggunakan Kacapi Siter. Sudah lazim selain Kacapi Siter dan Suling di tambah pula 1 (sate) set Kendang dan 1 (satu) set Goong. Laras yang di pergunakannya sama seperti laras yang biasa di pergunakan pertunjukan Kacapi Suling yang mempergunakan Kacapi Parahu yaitu" laras Salendro, Pelog, Sorog. Kecapi Suling yang mempergunakan Kecapi Siter, selain menyajikan instrumentalia juga di pergunakan untuk mengiringi nyanyian (kawih) baik secara Anggana Sekar maupun secara Rampak Sekar.

Lagu-lagu yang disajikan secara Anggana Sekar yaitu seperti : Malati di Gunung Guntur, Sagagang Kembang Ros dan lain sebagainya. Sedangkan untuk Rampak Sekar di antaranya Seuneu Bandung, Lemah Cai dan lain sebagainya.

http://www.smileycodes.info Dalam perkembangannya baik Kacapi Suling yang menggunakan Kacapi Parahu maupun Kacapi Sitter, sexing di pergunakan untuk mengiringi Narasi Sunda dalam acara Ngaras dan Siraman Panganten Sunda, Siraman Budak Sunatan, Siraman Tingkeban. Selain instrumentalia disajikan pula lagu-lagu yang rumpakanya disesuaikan dengan kebutuhan acara yang akan di laksanakan. Lagu yang disajikan diambil dari lagu-lagu Tembang Sunda

Seperti diantaranya Candrawulan, Jemplang Karang, Kapati-pati atau Kaleon dan lain sebagainya. Ada pula yang mengambil lagu-lagu kawih atau lagu Panambih pada Tembang Sunda seperti di antaranya Senggot Pangemat, Pupunden Ati dan lain sebagainya.

http://www.smileycodes.info Disamping perangkat Kecapi dan Suling ada pula perangkat Kecapi Biola dan Kecapi Rebab yang membawakan lagu-lagu yang sama. Dalam penyajiannya, Kecapi memainkan bagian kerangka iramanya sedangkan bagian lagunya di mainkan oleh Suling, Biola atau Rebab. Adapun tangga nada atau laras yang dalam Karawitan Sunda di sebut dengan Surupan, ada pula yang di sebut dengan Salendro, Pelog dan Sorog.

Kacapi Suling kini banyak di gemari para Kawula Muda, baik di pedesaan mau pun di perkotaan. Karena untuk mempelajarinya bisa meniru dari kaset rekaman Kacapi Suling yang banyak beredar di masyarakat.

Khusus untuk alat kecapinya, saat ini sering digunakan oleh beberapa group seni ¿lawak¿ sebagai pengiring. Seperti halnya yang sering dilihat, pada pertunjukan ¿Mang Ukok¿. Kecapi menjadi pelengkap utama yang lantunannya tidak saja mengiringi lagu-lagu Sunda, tapi juga lagu asing.

Sumber : peperonity.com

CALUNG

0 komentar


Jika ditinjau dari hasil karya seni, kata “calung” memiliki dua arti, yaitu sebagai alat karawitan (waditra) dan sebagai Seni Pertunjukan.

Pengertian Calung, sesuai dengan apa yang dikemukakan dalam Kamus Umum Basa Sunda, terbitan Lembaga Basa dan Sastra Sunda, artinya “tatabeuhan tina awi guluntungan, aya nu siga gambang, aya nu ditiir sarta ditakolannana bari dijingjing”.

Bahan baku pembuatan calung mempergunakan bambu. Bambu yang biasa dipergunakan untuk membuat calung adalah bambu wulung atau dikenal nama awi wulung yang berwarna hitam atau putih.

Berdasarkan modelnya, calung memiliki ragam bentuk dan jenisnya, diantaranya : Calung Rantay, Gambang Calung, Gamelan Calung dan Calung Jingjing yang saat ini banyak dikenal oleh masyarakat dengan nama Calung saja.

Perangkat calung jingjing dalam bahasan Sarasehan Seni Calung Jawa Barat yang diselenggarakan pada tahun 80-an terdiri dari: Calung Melodi disebut “kingking”, Calung Angkob Panyemen disebut “panempas”, Calung Pangiring disebut “Jongjrong”, Calung Kolotomik disebut “Gonggong” dan Kosrek atau Kolotok yang merupakan alat tambahan. Semua waditra diatas merupakan satu kesatuan dalam seni pertunjukan Calung.

Teknik baku atau dasar membunyikan Calung adalah dipukul dengan mempergunakan alat pukul (ditakol). Tangan kiri memegang sematnya dan tangan kanan memukul batang-batang calung sesuai dengan nada yang diinginkan. Bagian yang dipukul adalah bidang depan (beungeut), sedangkan yang dipukulny pas di tengah-tengah antara ujung puhu dan lubang simpul pada bagian congo.

Ada beberapa motif pukulan dalam memainkan calung, yaitu: dimelodi, dikeleter, dikemprang, diraeh, dicaruk, dirincik, diracek, salancar dan dikotrek.

Oleh karena itu persiapan dalam penataan materi pertunjukan Calung harus direncanakan sebaik-baiknya. Para pemainnya juga harus kreatif dalam upaya meningkatkan keterampilan (skill), serta kemampuan dalam wawasan seni pentas. Harus diperhitungkan pula dengan matang mengenai situasi dan kondisi masyarakat yang akan dihiburnya. Hal lain yang lebih penting selain unsur hiburan, pada dasarnya pertunjukan calung dapat dijadikan alat komunikasi yang mengandung beberapa aspek antara lain penerangan dan pendidikan.

sumber : www.sunda.net

Testing template baru

0 komentar

http://www.smileycodes.infoberasa ganti pake baju baru braii,,
haikhaikhaikk,,

sayah ga pinter nulis,,
tapi yaahh lumayan lah buat UTS atau uas aja sih bisa,,

GOYANG SUSIS-SULE

0 komentar



http://www.smileycodes.info http://www.smileycodes.info

aseeeeeekkkk trusss maaaaaaanggg,,

edunlah ama si akang yang satu ini mah,, dibikin gotang sayah seharieun,, prikitiewwww

1 komentar

FLOW CHART SOFTSWITCH CLASS 4 & CLASS 5

0 komentar

SOFTSWITCH CLASS 4



SOFTSWITCH CLASS 5


KOMPONEN SIP & H 323

0 komentar

KOMPONEN SIP (SESSION INITIATION PROTOCOL)


KOMPONEN H 323

PERENCANAAN INFRASTRUKTUR NGN INDONESIA

0 komentar



  • Penambahan jumlah softswitch yang saat ini hanya dimiliki 2 buah kotabesar saja yaitu d Jakarta & Surabaya
  • Pada layer transport backbone menggunakan core router/network, transmisi backbone
  • Pada layer transport regional menggunakan Metro Ethernet
  • Pada layer access network menggunakan MSAN/AGW, GPON/FTTX

SIGNALING ANTARA SS7 & SIGTRAN

0 komentar


  • Mengenkapsulasi dan transport protoko pensinyalan PSTN (SS7) menggunakan SIgtran untuk MGC-F atau SGF lainnya
  • Untuk jaringan mobile, mengenkapsulasi dan transport protokol PSTM/PLMN (SS7) menggunakan Sigtran ke MGC-F atau SGF lainnya
  • Satu SG-F dapat melayani bermacam-macam MGC-F
  • Dapat digunakan pada protokol yang meliputi : Sigtran, SUA, dan M3UA over SCTP

MACAM-MACAM PROTOKOL

0 komentar

SCCP = Signalling Connection Control Part

TCAP = Transaction Capability Application Part

INAP = Intelligent Network Application Part

TUP = Telephone User Part

DUP = Data User Part

MAP = Mobile Application Part

ISUP = ISDN User Part

SCTP = Stream Control Transmission Protocol

SUA = SCCP User Adaptation

M3UA = MTP layer r User Adaptation

SS7, MEGACO, & SIGTRAN STACK PROTOCOL

0 komentar


Megaco Stack Protocol : MG, MGC, IP (TCP/UDP), ATM (AAL5, MTP3B, SAAL)

Sigtran Stack Protocol : M2PA, M2UA, M3UA, SUA, SCTP

FUNCTIONAL PLANE

0 komentar


1. Transport Plane

  • Responsible transport of messages (call signaling, call and media setup, or media) across the VoIP network.
  • Transport mechanism(s) for these messages based on any technology that satisfies the requirements for carrying these types of traffic.
  • Provides access for signaling and media with external networks, or terminals to VoIP networks.
  • Transport Plane devices and functions are controlled by Call Control & Signaling Plane.
  • The transport plane is further divided into three domains:
    • IP Transport Domain :
    • Interworking Domain;
    • Non-IP Access Domain

2. Call Control & Signaling Plane

  • It controls the major elements of the VoIP network, especially in the Transport Plane.
  • Carry out call control based on signaling messages received from the Transport Plane, handle establishment and teardown of media connections across the VoIP network by controlling components in the Transport Plane.

3. Service & Application Plane

  • Provides the control, logic and execution of one or more services or applications in a VoIP network.
  • Control the flow of a call based on the service execution logic. They achieve this by communication with devices in the Call Control & Signaling Plane.
  • Service & App Plane consists of devices like :
    • Application Servers and
    • Feature Servers.

4. Management Plane

It functions such as :

  • Subscriber and service provisioning,
  • Operational support,
  • Billing and
  • Other network management tasks are handled.

It can interact with any or all of the other three planes through industry standard (e.g. SNMP) or proprietary protocols and APIs

FUNCTIONAL ENTITIES

0 komentar


1. Media Gateway Controller Function

(MGC-F) a.k.a. Call Agent or Call Controller

Provides the call state machine for endpoints. Its primary role is to provide the call logic and call control signaling for one or more media gateways.

2). Call Agent Function (CA-F) and 3) Interworking Function (IW-F)

CA-F and IW-F are subsets of the MGC-F.

  • CA-F exists when the MGC-F handles call control and call state maintenance. Examples of CA-F protocols and APIs include :
    • SIP, SIP-T, BICC, H.323, Q.931, Q.SIG, INAP, ISUP, TCAP, BSSAP, RANAP, MAP and CAP (mobile)
    • Open APIs (JAIN, Parlay, etc.)
  • IW-F exists when the MGC-F performs signaling interaction between different signaling networks (e.g. SS7 and SIP). Examples of IW-F protocols include H.323/SIP

4). Call Routing and 5). Accounting Functions (R-F/A-F)

  • R-F provides call routing information to the MGC-F, while the
  • A-F :
    • collects call accounting information for billing purposes. A-F can also
    • have a broader role embodied by the common AAA functionality (authentication, authorization and accounting) in remote access networks.

6). SIP Proxy Server Function (SPS-F)

    • The most common embodiment of the R-F and A-F is as a SIP Proxy Server. For this reason, the ISC recognizes a separate SIP Proxy Server Function (SPS-F).

7). Signaling Gateway Function (SG-F) and

8). AccessGatewaySignaling Function (AGS-F)

  • SG-F provides a gateway for signaling between a VoIP network and the PSTN, whether SS7/TDM- or BICC/ATM-based. For wireless mobile networks, the SG-F also provides a gateway for signaling between an IP-based mobile core network and PLMN that is based on either SS7/TDM or BICC/ATM.

The primary role of the SG-F is to encapsulate and transport PSTN (ISUP or INAP) or PLMN (MAP or CAP) signaling protocols over IP.

  • AGS-F provides a gateway for signaling between a VoIP network and circuit-switched access network, whether V5- or ISDN-based.
  • 9). Application Server Function (AS-F)
  • The AS-F is the application execution entity. Its primary role is to provide the service logic and execution for one or more applications and/or services

10). Service Control Function (SC-F)

  • SC-F exists when the AS-F controls the service logic of a function.

11). Media Gateway Function: (MG-F)

  • MG-F interfaces the IP network with an access endpoint or network trunk, or a collection of endpoints and/or trunks

12. Media Server Function (MS-F)

  • The MS-F provides media manipulation and treatment of a packetized media stream on behalf of any applications. Its primary role is to operate as a server that handles requests from the AS-F or MGC-F for performing media processing on packetized media streams.

ARSITEKTUR NGN

0 komentar


Transport stratum functions

The transport stratum functions include :

  • transport functions and
  • transport control functions

1. Transport functions

  • Provide the connectivity for all components and physically separated functions within the NGN.
    • Provide support for the transfer of media information,
    • as well as the transfer of control and management information.
    • Transport functions include :
      • access network functions,
      • edge functions,
      • core transport functions, and
      • gateway functions.

2. Transport control functions

The Transport control functions include :

  • Resource and Admission Control Functions and
  • Network Attachment Control Functions.

Resource and Admission Control Functions (RACF), provide :

  • QoS control (including resource reservation, admission control and gate control), NAPT and/or FW traversal control Functions over access and core transport networks.
  • Admission control involves checking authorisation based on user profiles, SLAs, operator specific policy rules, service priority, and resource availability within access and core transport.

Network Attachment Control Functions (NACF)

  • Provide registration at the access level and initialization of end-user functions for accessing NGN services.
  • These functions provide network-level identification/ authentication, manage the IP address space of the access network, and authenticate access sessions.

3.Transport user profile function

  • database user
  • This abstract representation of the functional grouping in the service stratum includes the Service control functions and the Application/ Service support functions, as well as service user profiles

Service control functions

  • The Service control functions include both session and non-session control, registration, and authentication and authorization functions at the service level. They can also include functions for controlling media resources, i.e., specialized resources and gateways at the service-signalling level.

Application/Service support functions

  • The Application/Service support functions include functions such as the gateway, registration, authentication and authorization functions at the application level.

Service user profile functions

    • The service user profile functions represent the combination of user information and other control data into a single user profile function in the service stratum, in the form of a functional database. This functional database may be specified and implemented as a set of cooperating databases with functionalities residing in any part of the NGN.

3. End-user functions

No assumptions are made about the diverse end-user interfaces and end-user networks that may be connected to the NGN access network. Different categories of end-user equipment are supported in the NGN, from single-line legacy telephones to complex corporate networks. End-user equipment may be either mobile or fixed.

ARSITEKTUR SOFTSWITCH

0 komentar


1. Media Gateway Controller (MGC
) atau Call Agent

MGC atau Call Agent adalah elemen utama softswitch, berfungsi untuk mengontrol semua sesi layanan dan komunikasi, mengatur interaksi elemen-elemen jaringan yang lain, dan menjembatani jaringan dengan karakteristik yang berbeda, yakni termasuk PSTN, SS7, dan jaringan IP. Antara MGC saling berhubungan dengan protocol SIP-T.

2. Signalling Gateway (SG)

Signalling gateway (SG) menciptakan suatu jembatan antara jaringan SS7 dengan jaringan IP dibawah kendali dari MGC.SG hanya menangani pensinyalan SS7,sedangkan MGC menangani sirkuit suara yang telah dibangun oleh mekanisme pensinyalan SS7.

3. Media Gateway (MG)

Media gateway berfungsi sebagai elemen transport untuk merutekan trafik dalam jaringan softswitch dan juga mengirim atau menerima trafik dari jaringan lain yang berbeda, seperti PSTN,PLMN, VoIP H.323, dan jaringan akses pelanggan. Media gateway terbagi menjadi trunk gateway dan access gateway

Trunk gateway adalah mediagateway yang menjalankan fungsi media bagi softswitch class 4, yaitu merutekan trafik dari jaringan PSTN/PLMN (jaringan mobile).Trunk gateway akan melakukan proses konversi terhadap format transmisi jaringan terhubung yang berbeda beda, baik format sinyalt rafik maupun signalling atau protokolnya.

Access gateway adalah media gateway yang menjalankan fungsi media bagi softswitch class 5 untuk menghubungkan softswitch dengan jaringan korporasi atau terminal pelanggan (CPE).

Antara MG dengan MGC saling berhubungan dengan protocol Megaco atau MGCP(Media Gateway Control Protokol).

4. Media Server

Media server melaksanakan fungsinya yakni, untuk memperkaya softswitch dengan kemampuan media. Jika diperlukan, ini akan mendukung digital signal processing (DSP). Misalnya yakni untuk menanggapi respon suara, tugas itu akan dilakukan oleh media server. Media Video juga akan dilayani oleh suatu Media Server manakala bisa diterapkan.Media akses adalah media yang digunakan oleh jaringan softswitch untuk menjangkau pelanggan. Media akses dapat menggunakan cable modem, leasedcircuit, v.52, DSL, HFC, dan radio akses.

5. Application server

Application server adalah elemen jaringan yang menyediakan aplikasi tambahan di luar fitur teleponi yang membutuhkan server tersendiri, misalnya voice mail, prepaid call, fixed sms, voice VPN ,dll.

6. Operating support system (OSS)

Adalah elemen jaringan yang berfungsi untuk mendukung operasi dan pemeliharaan jaringan, seperti managemen jaringan, provisioning, billing, monitoring,statistik, dll.

  1. I. Protokol-Protokol pada Softswitch
  • Interface untuk jaringan data/IP: Fast Ethernet (2 port)
  • Protokol untuk antar softswitch: SIP-T
  • Protokol untuk Media Gateway: MGCP atau H.248 (MEGACO)
  • Protokol untuk Signaling Gateway: SIGTRAN
  • Protokol untuk ke jaringan VoIP: H.323 (Versi 2)
  • Protokol untuk Application/Feature/Media Server dan perangkat SIP-phone: SIP

SOFTSWITCH

0 komentar

Softswitch merupakan entitas berbasis software yang menyediakan fungsi control panggilan pada jaringan IP. Softswich diperkenalkan dan dikembangkan oleh International Softswitch Consortium (ISC), yang sekarang telah berubah namanya menjadi International Packet Communications Consortium (IPCC), dan terakhir berubah lagi namanya menjadi Multiservice Switching Forum (MSF).

Kelemahan Softswitch sebagai berikut:

* Tergantung pada satu vendor, karena perangkat yang digunakan bersifat prepritary.
* Investasi yang sangat tinggi.
* Adanya fungsi kontrol, fungsi layanan dan fungsi network melekat dalam sirkit switch, sehingga operator sulit melakukan pengembangan dan diversivikasi layanan.

Softswitch merupakan kumpulan dari beberapa perangkat protokol dan aplikasi yang memampukan perangkat-perangkat yang lain untuk mengakses telekomunikasi atau layanan internet berbasis jaringan IP.

Fungsi Softswitch diantaranya:

* Teknologi Softswitch mampu menghubungkan antara internet, jaringan wireless, jaringan kabel dan jaringan telepon tradisional.
* Jaringan pusat (core network) dapat dicapai menggunakan Softswitch.
* Softswitch memampukan jaringan telepon untuk berkomunikasi dengan jaringan data/internet dan sebaliknya.

Arsitektur dan Bagian Fungsional (Functional Plane) Softswitch ISC Reference Architecture sebagai berikut:

* Transport Plane

Transport plane bertanggung jawab untuk pengirirman pesan antar jaringan VoIP. Pesan ini dapat berupa call signalling, call dan media set up atau media. Mekanisme pengiriman pesan-pesan ini berdasarkan semua teknologi yang mampu memenuhi kebutuhan untuk membawa jenis trafik ini. Transport plane juga menyediakan akses untuk pensinyalan dan media ke jaringan luar, atau terminal ke jaringan VoIP. Pada umumnya perangkat dan fungsi transport plane dikendalikan oleh fungsi didalam call control dan signaling plane. Transport plane dibagi menjadi tiga daerah yaitu IP Transport Domain, Interworking Domain, dan Non-IP
Access Domain.

* IP Transport Domain

IP Transport Domain menyediakan transport backbone dan routing/switching untuk mengangkut paket antar jaringan VoIP. Yang termasuk pada IP transport domain yakni router dan switch. Perangkat-perangkat (router dan switch) menyediakan mekanisme QoS dan aturan untuk pengangkutan.

* Interworking Domain

Perangkat Interworking Domain bertanggung jawab untuk perubahan bentuk pensinyalan atau media penerima dari jaringan eksternal ke dalam suatu format yang dapat dikirim ke berbagai entity di dalam jaringan VoIP dan sebaliknya. Interworking Domain terdiri dari perangkat seperti signaling Gateway (gerbang signal yang mengangkut konversi antar lapisan pengangkut yang berbeda), Media Gateway (media konversi antara jaringan transport yang berbeda atau media yang berbeda, dan Interworking Gateway) signal interworking pada layer transport yang sama tetapi dengan protokol berbeda.

* Non-IP Access Domain

Non-IP Access Domain diterapkan terutama untuk terminal non-IP dan jaringan radio tanpa kawat yang mengakses ke jaringan VoIP. Non-IP Access Domain terdiri dari Access Gateway atau gerbang untuk terminal non-IP atau telepon, terminal ISDN Integrated Access Devices ( IADS) untuk jaringan DSL, Kabel modem / Multimedia Terminal Adaptor ( MTAs) untuk jaringan HFC, dan Media Gateway untuk jaringan GSM/3G mobile radio access network (RAN).

* Call Control & Signaling Plane

Call Control & Signaling Plane mengontrol element utama pada jaringan VoIP, khususnya pada Transport Plane. Perangkat dan fungsi dalam plane ini menyelesaikan kendali panggilan berdasarkan pesan/message yang diterima dari Transport Plane, dan menangani pembangunan dan pemutusan koneksi media antar Jaringan VoIP oleh komponen pengendalian dalam Transport Plane. The Call Control & Signaling Plane terdiri dari perangkat seperti Media Gateway Controller (Call Agent or Call Controller), Gatekeepers and LDAP servers.

* Service & Application Plane

Service & Application Plane menyediakan kendali, logika dan pengeksekusi satu atau lebih jasa atau layanan atau aplikasi di dalam suatu jaringan VoIP. Perangkat-perangkat di dalam control Plane ini mengendalikan jalannya suatu panggilan berdasarkan layanan atau jasa pengeksekusi logika. Melalui komunikasi dengan perangkat di dalam Call Control & Signaling Plane. Jasa atau Layanan & Aplikasinya terdiri dari perangkat seperti Aplikasi Server dan Feature Server. Jasa atau Layanan & Aplikasinya juga mengontrol khususnya komponen-komponen pembawa seperti Media Server, yang melaksanakan fungsi seperti conferencing, IVR, tone processing, dan seterusnya.

* Management Plane

Manajemen Plane menangani fungsi seperti berlangganan dan ketetapan jasa atau layanan, dukungan operasional, penagihan dan tugas manajemen jaringan lainnya. Manajemen Plane dapat saling berhubungan dengan beberapa atau dengan semua ketiga plane lainnya melalui standard industri ( seperti: SNMP) atau protocol proprietary dan APIs.

Jaringan Softswitch dibangun oleh 5 komponen penting diantaranya:



1. MGC Media Gateway Controller merupakan salah satu unit fungsi utama pada softswitch. Gateway controller menangani call processing menggunakan Media gateway dan Signaling gateway. Dalam menangani Call Peocessing, Signaling Gateway berperan untuk membangun dan membubarkan koneksi. Gateway Controller sering disebut Call Agent (karena memiliki fungsi pesan pengontrol panggilan), dan juga disebut Media gateway Controller (karena memiliki fungsi pengontrol media gateway).Terkadang Call Agent disebut juga sebagai Softwitch (karena dikombinasikan dengan media gateway dan signaling gateway sehingga mempresentasikan konfigurasi minimun softswitch). Komponen ini menghubungkan antar komponen dalam jaringan softsiwtch dan juga menghubungkan ke ke jaringan luar yang berbeda protokol, seperti ke jaringan PSTN, SS7 dan jaringan IP.

2. MG Media Gateway disebut juga AG (Access Gateway) dan TG (Trunk Gateway). Access Gateway (AG) sebagai penghubung ke arah jaringan akses yang berhubungan dengan pengguna. Pada umumnya access gateway yang dikenal adalah perangkat yang berbasis paket (IP) ataupun nonpaket yang selanjutnya diubah menjadi paket untuk dapat dikontrol oleh softswitch. Trunk Gateway (TG) dipergunakan untuk menghubungkan jaringan berbasis softswitch kepada jaringan non-paket dan berfungsi sebagai trunking. Di dalam perangkat ini terdapat perubahan dari trafik yang non-paket ke paket ataupun sebaliknya.

3. SG Signalling Gateway melayani sebagai gateway atau gerbang antara jaringan signal SS7 dengan node-node lain pada jaringan IP yang di manage atau dikontrol oleh softswitch. Sebuah signaling gateway secara fisik terhubung ke jaringan SS7 dan harus mampu melayani berbagai protocol yang telah distandartkan. Signaling Gateway menyebabkan Softswitch seperti node-node yang ada pada jaringan SS7. Signaling Gateway menangani pengiriman signal SS7, sementara Media Gateway menangani pengiriman voice.

4. MS Media Server biasanya terpisah dari Feature Server karena aplikasi Media Server melibatkan media processing. Artinya Media Server harus mampu mendukung DSP (digital signal Processing).

5. FS Feature Server menyediakan semua feature dan layanan seperti tagihan, multy party conference, dll. Feature Server menggunakan semua sumber layanan atau jasa yang berkaitan dengan komponen-komponen lain pada softswitch. Dengan adanya Feature Server yang bekerja berbasis jaringan IP maka tidak ada lagi hambatan bagi softswitch untuk membagi dan mengelompokkan komponen aplikasi.

Color Ring Back Tone : Fitur Baru bagi Pelanggan Selular

0 komentar

CRBT sebagian ditulis sebagai Color Ring Back Tone, Caller Ring Back Tone, atau Personal Ring Back Tone (PRBT), merupakan sebuah layanan terbaru yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna telepon dimana pelanggan dapat memilih musik atau klip audio termasuk juga standar ring back tone, sampai panggilan yang akan dilakukan terhubung. Untuk pengguna handphone, orang yang akan dihubungi oleh penelpon dapat menset ringback ringtone sesuai dengan keinginan mereka sehingga penelpon dapat mendengarkan musik sampai panggilan yang akan dilakukan terhubung.

Ketika kita akan menelpon seseorang, kita terbiasa menunggu panggilan telepon dengan nada bunyi (tut-tut-tut) yang sudah umum, membosankan dan monoton. Dengan adanya fasilitas color ring back tone pelanggan dapat mendengarkan musik favorite, jingle, atau bahkan suatu kalimat unik yang dapat didengar si penelpon. Fasilitas terbaru ini memberikan layanan yang lain daripada yang lain. Layanan ini mungkin dapat menghilangkan stress/rasa bosan bagi pengguna telephone, karena jika menunggu panggilan terhubung dengan nada bunyi yang standar akan menimbulkan kebosanan tersendiri terlebih jika panggilan tidak berhasil terhubung (tidak diangkat).

Dengan adanya layanan ini para pelanggan mempunyai cara yang instant untuk mengekspresikan kepribadian mereka dan perusahaan-perusahaan mempunyai pilihan untuk menyediakan pesan untuk pemanggilan nomor telpon yang dituju. Salah satu kelebihan CRBT ini pelanggan tidak dituntut untuk memiliki handset terbaru dengan spesifikasi yang tinggi.

Pada saat ini pelanggan selular di Indonesia sudah mulai dapat menikmati layanan ini. Operator seluler dengan jumlah pelanggan terbesar saat ini, TELKOMSEL, telah meluncurkan layanan ini sejak 1 September 2004 untuk pengguna kartu HALO, Simpati, dan Kartu AS di wilayah Jabotabek, selanjutnya menyusul daerah lainnya di seluruh Indonesia. Untuk meluncurkan produk terbaru ini Telkomsel bekerjasama dengan Sony Music Indonesia dan SK Telecom Consortium. SK Telecom selaku integrator system adalah pencipta layanan ini dan merupakan operator pertama di dunia yang meluncurkan layanan seperti ini.

Pelanggan TELKOMSEL dapat memilih 100 pilihan lagu dari artis-artis ternama, untuk dipasang sebagai nada sambung. Selama masa promosi, layanan tersebut menyediakan tiga pilihan Nada Sambung Pribadi, yaitu lagu dari artis Audy, Glen Fredly, dan Sheila on 7. Untuk menggunakan Layanan Nada Sambung Pribadi, pelanggan kartuHALO dan simPATI dapat mengirim SMS (Short Message Service) maupun IVR (Interactive Voice Response) ke nomor 1212. Telkomsel akan mengenakan biaya per konten/lagu yang di-download dan berlaku untuk jangka waktu 30 hari. Untuk pelanggan kartuHALO akan dikenai biaya Rp 250 per SMS atau Rp 500/menit untuk IVR. Biaya download-nya sendiri senilai Rp 8000 per lagu. Sedangkan pelanggan Simpati dikenakan biaya SMS sebesar Rp 350 dan biaya download sebesar Rp 8800.

Manfaat CRBT Service

Manfaat bagi customer/subscriber

  • Meningkatkan kepuasan pelanggan: kemungkinan kesenangan untuk berlangganan dan menghibur kedatangan panggilan dengan nada, suara, atau lelucon.
  • Meningkatkan loyalty kepada service provider

Manfaat bagi Enterprise

  • Meningkatkan company image, dan visibilitas kepada pelanggan
  • Potensial untuk memberikan ‘caller experience’ melalui personalisasi komunikasi
  • Kesempatan bagi perusahaan untuk mengintegrasikan ‘voice communications’ dengan program marketing perusahaan, dengan menawarkan promosi kepada pelanggan dengan segmen tertentu, spesial event dll

Manfaat bagi Service Provider

  • Meningkatkan ARPU (Average Rate per User) dari pelanggan baru layanan ini
  • Peluang untuk mendapatkan pelanggan baru melalui penawaran layanan baru.
  • Meningkatkan penggunaan trafik panggilan, dengan adanya ring-back tones baru
  • Pendapatan harga pada setiap perubahan dalam layanan RingBack Tone
  • Industri musik dapat dihargai ketika mempromosikan lagu baru

Peluang Bisnis

Dengan layanan CRBT ini, Operator handphone dapat dengan mudah memperoleh keuntungan yang besar dengan meningkatkan pengembangan layanan tersebut dan meningkatkan ARPU. Selain itu, CRBT merupakan kemajuan yang berarti bagi wireless service untuk service provider. Layanan ini lebih sukses dibandingkan jenis layanan lain yang serupa seperti mendownload ring tone yang polyphonic maupun yang monophonic dan voice mail. CRBT ternyata juga menambah user experience.

Perbedaan yang mendasar antara CRBT dan jenis pelayanan lainnya adalah CRBT tidak membutuhkan handset dan SIMs (subscriber identity modules). Layanan CRBT tidak mengharuskan user untuk mempunyai telephone terbaru atau telephone dengan jenis yang spesifik (merek tertentu). Oleh karena itu, operator mempunyai flexibilitas untuk menentukan layanan ring back sesuai dengan selera untuk semua jenis pelanggan baik itu fixed (PSTN) atau mobile (handphone). Hal ini jelas memungkinkan wireless service provider untuk meningkatkan keuntungan dari manajemen layanan dengan menggunakan keterangan data pelanggan yang sudah ada sebelumnya.

Cara mengakses CRBT service

Pada dasarnya layanan CRBT dapat diakses melalui media berikut ini

  • Via SMS
  • Via WAP
  • Via Website
  • Via IVR (Interactive Voice Response)

Implementasi CRBT dengan SS7

Inti pelayanan dari CRBT itu sendiri adalah suatu server PSTN yang dihubungkan ke MSCs (Mobile Switching Centers) yang membawa data yang berupa klip CRBT. Topologi dari CRBT tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Gambar1. Impementasi menggunakan SS7

Sumber: www.audiocodes.com

Fungsi dari music/voice ring back tone Server adalah :

  1. Memutar musik/klip suara sampai telepon berhasil terhubung.
  2. Berperan sebagai suatu SSP proxy, yang berfungsi untuk mengakhiri SS7 sebagai isyarat bahwa telepon telah berhasil terhubung.
  3. Mengakumulasikan Musik/klip suara yang paling sering digunakan.
  4. Host Aplikasi Utama sebagai suatu SSP untuk berkomunikasi dengan SS7 SCP.

Content Provider mungkin berupa ISP database, atau operator itu sendiri. Database berisi bermacam-macam klip yang ditawarkan untuk pelanggan. Pengguna dapat mengakses Content Provider kapan pun, mereka dapat memilih sebuah klip, merubah klip atau membuat klip baru dari kombinasi klip-klip dengan atau tanpa personal message. Ada tiga cara bagi pelanggan untuk dapat mengakses database content provider, yaitu :

- Melalui WEB (dengan memilih sebuah klip dari daftar yang tersedia, tiap klip mempunyai nomor ID klip)

- Mengirim SMS ke server operator

- Dengan mengakses operator IVR (melalui panggilan PSTN atau mobile)

Call Flow untuk pembentukan panggilan dengan CRBT

Gambar 2: Call Flow untuk Call Establishment CRBT

Sumber: www.audiocodes.com

o Penelpon melakukan suatu panggilan. Calling MSC berkomunikasi dengan HLR untuk sampai ke Receiving MSC. Kemudian Calling MSC mengirim sebuah IAM ke Receiving MSC, yang kemudian mengembalikan ACM (Address Complete Message) dan memanggil yang ditelpon untuk memeriksa apakah dia tersedia (1)

o Receiving MSC memeriksa bahwa yang ditelpon memiliki CRBT service, dan mengirim modifie IAM ke CRBT server yang berlaku sebagai SSP (3). Pada point ini, voice channel terhubung antara Receiving MSC dan Calling MSC. Dengan mengirim jawaban ANM dari SSP ke Receiving MSC, maka voice channel dibuka dari CRBT server melalui Receiving MSC menuju Calling MSC.

o Sebelum mengirim klip CRBT, SSP memerintahkan SCP untuk memilih klip ID untuk dimainkan sebagaimana fungsinya (2) yaitu :

- Spesifik CRBT service

- Waktu dan tanggal

- Nomor penelpon

- Nomor yang ditelpon (khususnya pelanggan layanan tersebut)

o Pelanggan yang menjawab panggilan (4), yang dikenali oleh Base Station dan informasi Receiving MSC

o Receiving MSC mengeluarkan REL menuju SSP untuk memutuskan panggilan. Ini merupakan akhir dari percakapan mereka (5)

Receiving MSC melanjutkan call flow secara normal dengan mengirim ANM menuju Calling MSC dan percakapan pun dimulai (6)

Gambar 3. Call Establishment CRBT

Kesimpulan

Melihat fasilitas yang disajikan dan keuntungan yang diperoleh di sisi pelanggan maupun perusahaan, Layanan Color Ring Back Tone sangat menjanjikan. Hal ini tentu saja menjadi perhatian tersendiri bagi para operator handphone. Mereka berlomba-lomba untuk mengembangkan service tersebut dan memberikan pelayanan sebaik mungkin. Bagi orang yang menganggap handphone sama pentingnya dengan uang, layanan ini merupakan suatu terobosan yang paling digemari. Layanan tersebut membuat perubahan yang sangat besar pada dunia mobile phone. Dibandingkan layanan yang sudah ada sebelumnya seperti mendownload ringtone, CRBT mempunyai kelebihan tersendiri bagi service providernya diantaranya dapat menarik pelanggan baru dan tetap mempertahankan pelanggan lama. Tidak heran jika para pemerhati handphone berkesimpulan bahwa inilah layanan yang ditunggu-tunggu para service provider untuk mengeruk keuntungan yang sebesar-besarnya.

Sumber : http://www.ristinet.com/index.php?ch=8&lang=ind&s=66b11ca40170dada12fcb2169c88ecf4&n=244

GSM itu Circuit / Packet Switch ?

0 komentar

GSM (Global System for Mobile Communication) ialah istilah lain dari PLMN (Public Land Mobile Communication). GSM merupakan jaringan komunikasi untuk para pengguna yang mobile yang sesungguhnya berbasis circuit switch walaupun tidak menutup kemungkinan GSM juga dapat dikatakan berbasis packet switch.

Hal ini disebabkan memang dalam kenyataannya terdapat 2 konsep penerapan dalam jaringan GSM. Dikatakan berbasis circuit switch dalam penerapan GSM menangani voice call, dan dikatakan berbasis packet switch karena dalam penerapan komunikasinya GSM dapat menangani komunikasi data yang memanfaatkan GPRS dan EDGE.

NGN Architecture

0 komentar

NGN (Next Generation Network) ialah suatu arsitektur jaringan telekomunikasi masa depan yang seluruh komunikasinya dilakukan dengan berbasis full paket.

Key consepts for NGN Architecture

* Separation between service and transport

* Personal and terminal mobility

* Resource and admission control

* QoS selection & control

* Accommodation of legacy terminals and systems

General principles of the NGN functional architecture

* Support for multiple access technologies

* Distributed control

* Open control

* Independent service provisioning

* Support for services in a converged network

* Enhanced security and protection

* Functional entity characteristics

Transport stratum functions

The transport stratum functions include :

* transport functions and

* transport control functions

Transport functions

* Provide the connectivity for all components and physically separated functions within the NGN.

* Provide support for the transfer of media information, as well as the transfer of control and management information.

Transport functions include :

- access network functions,

- edge functions,

- core transport functions, and

- gateway functions.

Transport control functions

The Transport control functions include :

* Resource and Admission Control Functions and

* Network Attachment Control Functions.

Some benefits of NGN

* Bandwidth Saving:

- 64 K compare to 8 kbps (ITU G.729)

Saving about 7/8 = 87,5 %

Increasing level of network optimization

* Footprint comparison for 36.000 line

- PSTN : SS = 13 racks : 1 rack

- 171.60 : 13.20 (converting for cost comparison)

* Power consumption

- PSTN : SS = 600 A : 24 A

- 62.40 : 4.80 (converting for cost comparison)

Posisi Time Slot GSM Saat Melakukan Conference Call

0 komentar

Conference call adalah fasilitas sentral yang dimiliki oleh seperangkat perangkat telekomunikasi interaktif yang digunakan oleh lebih dari 2 pengguna untuk bisa saling mendengar dan berbicara satu sama lain secara bersama-sama.

Pada saat user menelpon atau ditelpon masing-masing user akan menduduki satu time slot tertentu. Pada saat terjadi hubungan conference call maka masing-masing user tersebut tetap menduduki time slot masing-masing tetapi pada sisi sentral akan dilakukan frekuensi maupun time hopping, sehingga setiap user dapat mendengar dan berbicara satu sama lain dalam group conference call tersebut.

RSVP (RESOURCE RESERVATION PROTOCOL) vs Bandwidth Shaping (Bandwidth Limiter)

0 komentar

RSVP (Resource Reservation Protocol) merupakan sebuah protokol yang digunakan untuk diintegrasikan pada layanan internetworking. Sebuah aplikasi yang dijalankan user memerlukan RSVP saat diinginkan adanya penjaminan end-to-end QoS yag spesifik untuk streaming data.

Format Header RSVP:

4 8 16 32 bits
Ver Flags Message type RSVPchecksum
Send TTL (Reserved) RSVP length

RSVP mendukung akses pada pelayanan internetworking yang terintegrasi, dimana host dan network bekerja untuk mencapai penjaminan kualitas pengiriman end-to-end. Semua host, router dan komponen lain dalam infrastruktur elemen jaringan antara pengirim dan penerima harus mendukung RSVP. Tiap-tiap elemen jaringan ini mencadangkan resource sistem, seperti bandwidth,CPU dan buffer memory.

Bandwidth Shaping (Bandwidth Limiter) ialah suatu rekayasa dalam membagi suatu bandwidth kepada beberapa user yang mengakses jaringan dengan suatu bandwith tertentu. Misalnya, Bandwith 10 MHz dibagi kepada 10 user, maka bandwidth shaping akan membagi dan membatasi Bandwidth masing-masing user menjadi 1Mhz saja.

ALGORITHM CIRCUIT SWITCH

0 komentar

hmmm,, haduuuu jujur lah yahh
sayah juga rada hese ey (agak sulit) menulisnya,,

Algorithma Circuit Switch merupakan algorithma yang digunakan pada sentral-sentral telepon baik telepon fix maupun tidak. Algorithma ini digunakan tidak lain untuk menghubungkan satu sumber calling untuk seterusnya diteruskan pada end point akhir (destination).

terdapat 2 macam Algoritma yang digunakan :

  1. Static Routing Algorithm
  2. Dynamic Routing Algorithm, algoritma dengan pendekatan yang memperhitungkan traffic yang terjadi pada jaringan
Dynamic Routing Algorithm dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian, yaitu :
  • Alternate Routing
  • Adaptive Routing

Protokol MEGACO

0 komentar

Megaco ialah suatu protocol yang digunakan untuk pensinyalan antar MGC (Media Gateway Control) pada softswitch.
Megaco merupakan suatu nama protocol yang diberikan oleh IETF (Internet Engineering Task Force) sedangkan ITU-T menamainya dengan nama H.248

Megaco didefinisikan sebagai protocol yang digunakan untuk mengontrol Media Gateway serta mendukung streaming multimedia pada jaringan komputer. Hal ini digunakan dalam layanan VoIP antara jaringan IP dan PSTN maupun antar jaringan IP saja.

Megaco menawarkan peningkatan lebih dari MGCP, yaitu:
  1. Mendukung multimedia dan conferencee multipoint yang meningkatkan layanan.
  2. Pilihan pengangkut TCP dan UDP.
  3. Memperbolehkan teks encoding atau binary encoding.
Sebagai perjanjian dalam Megaco media gateway dapat terletak dimana saja dalam jalur
panggilan, dari sebuah terminal diujung network sampai gateway besar ditengah network, MG
tidak harus untuk VoIP saja, tapi juga untuk topologi-topologi yang berbeda.

Dalam NGN ( Next Generation Network ), MGC merupakan tempat untuk signaling logic.
Sementara itu media logic ditempatkan dalam MG. Dengan menggunakan Megaco, MGC dapat
mengontrol MG melalui jaringan yang terdistribusi. Megaco mempunyai struktur arsitektur yang hampir sama dengan MGCP tetapi Megaco mempunyai fungsi yang lebih luas.

ngebangke d rumah

0 komentar

haduuuu,,
bangun tidur,, jeng jeng jeng,,
laptop depan mata ad stik PS langsung mncoba berlatih PES2010
edan laaahh kesel bgt,, kalah teeruuus,,

agh dipermalukan terus ni dpn masyarakat kmpus,, dasar!!
sumpahnya lah,, susah pisan 3x maen pke barca lawan milan menang sekali doank,,

okehhh gw nyerah bwt hr ini,,
ah tiba saatnya yg plg mmbosankan NYUCI BAJU!!!
dengan hati yg SANGATSANGAT SANGAT ikhlas beres juga nyuci,,
abis ini nganter emak k bank, trs k skolahan
jmput calon istri dkmpus, tp gtw tah,, jas ujan gw robek mennnn
robek di slangkangan lagih, dari ujung perbatasan pertemuan empat jahitan tepat dibawah selangkangan (cek aj sndri)., ampe atas,,
shit meeeennn

haaahh, doakan lancar buar hari ini
browsing ilmu buat hari ini :
td liat2 "flooding paket" ada yg tau lebih lanjut?? eh jgn jorok ah "l"ny jgn dgnti jd "k"
soalnya kmrn mw ngenet+ngopy film dari jaringan kampus,
gtwnya ad kejadian bgtu,,
ko bisa? gmn cara??
hanya algorithma kah? atau memang terjadi secara rutin yg memang perlu dilakukan??

oia!!!
saya jd koord WIRANGRONG loh d SWS,, hahaha
WIRAusaha NGagARONG!! hahaha,,
calon istri makin manyun aj deh tuh
yu ah,, mandi duluu, ikut??