SOFTSWITCH

0 komentar

Softswitch merupakan entitas berbasis software yang menyediakan fungsi control panggilan pada jaringan IP. Softswich diperkenalkan dan dikembangkan oleh International Softswitch Consortium (ISC), yang sekarang telah berubah namanya menjadi International Packet Communications Consortium (IPCC), dan terakhir berubah lagi namanya menjadi Multiservice Switching Forum (MSF).

Kelemahan Softswitch sebagai berikut:

* Tergantung pada satu vendor, karena perangkat yang digunakan bersifat prepritary.
* Investasi yang sangat tinggi.
* Adanya fungsi kontrol, fungsi layanan dan fungsi network melekat dalam sirkit switch, sehingga operator sulit melakukan pengembangan dan diversivikasi layanan.

Softswitch merupakan kumpulan dari beberapa perangkat protokol dan aplikasi yang memampukan perangkat-perangkat yang lain untuk mengakses telekomunikasi atau layanan internet berbasis jaringan IP.

Fungsi Softswitch diantaranya:

* Teknologi Softswitch mampu menghubungkan antara internet, jaringan wireless, jaringan kabel dan jaringan telepon tradisional.
* Jaringan pusat (core network) dapat dicapai menggunakan Softswitch.
* Softswitch memampukan jaringan telepon untuk berkomunikasi dengan jaringan data/internet dan sebaliknya.

Arsitektur dan Bagian Fungsional (Functional Plane) Softswitch ISC Reference Architecture sebagai berikut:

* Transport Plane

Transport plane bertanggung jawab untuk pengirirman pesan antar jaringan VoIP. Pesan ini dapat berupa call signalling, call dan media set up atau media. Mekanisme pengiriman pesan-pesan ini berdasarkan semua teknologi yang mampu memenuhi kebutuhan untuk membawa jenis trafik ini. Transport plane juga menyediakan akses untuk pensinyalan dan media ke jaringan luar, atau terminal ke jaringan VoIP. Pada umumnya perangkat dan fungsi transport plane dikendalikan oleh fungsi didalam call control dan signaling plane. Transport plane dibagi menjadi tiga daerah yaitu IP Transport Domain, Interworking Domain, dan Non-IP
Access Domain.

* IP Transport Domain

IP Transport Domain menyediakan transport backbone dan routing/switching untuk mengangkut paket antar jaringan VoIP. Yang termasuk pada IP transport domain yakni router dan switch. Perangkat-perangkat (router dan switch) menyediakan mekanisme QoS dan aturan untuk pengangkutan.

* Interworking Domain

Perangkat Interworking Domain bertanggung jawab untuk perubahan bentuk pensinyalan atau media penerima dari jaringan eksternal ke dalam suatu format yang dapat dikirim ke berbagai entity di dalam jaringan VoIP dan sebaliknya. Interworking Domain terdiri dari perangkat seperti signaling Gateway (gerbang signal yang mengangkut konversi antar lapisan pengangkut yang berbeda), Media Gateway (media konversi antara jaringan transport yang berbeda atau media yang berbeda, dan Interworking Gateway) signal interworking pada layer transport yang sama tetapi dengan protokol berbeda.

* Non-IP Access Domain

Non-IP Access Domain diterapkan terutama untuk terminal non-IP dan jaringan radio tanpa kawat yang mengakses ke jaringan VoIP. Non-IP Access Domain terdiri dari Access Gateway atau gerbang untuk terminal non-IP atau telepon, terminal ISDN Integrated Access Devices ( IADS) untuk jaringan DSL, Kabel modem / Multimedia Terminal Adaptor ( MTAs) untuk jaringan HFC, dan Media Gateway untuk jaringan GSM/3G mobile radio access network (RAN).

* Call Control & Signaling Plane

Call Control & Signaling Plane mengontrol element utama pada jaringan VoIP, khususnya pada Transport Plane. Perangkat dan fungsi dalam plane ini menyelesaikan kendali panggilan berdasarkan pesan/message yang diterima dari Transport Plane, dan menangani pembangunan dan pemutusan koneksi media antar Jaringan VoIP oleh komponen pengendalian dalam Transport Plane. The Call Control & Signaling Plane terdiri dari perangkat seperti Media Gateway Controller (Call Agent or Call Controller), Gatekeepers and LDAP servers.

* Service & Application Plane

Service & Application Plane menyediakan kendali, logika dan pengeksekusi satu atau lebih jasa atau layanan atau aplikasi di dalam suatu jaringan VoIP. Perangkat-perangkat di dalam control Plane ini mengendalikan jalannya suatu panggilan berdasarkan layanan atau jasa pengeksekusi logika. Melalui komunikasi dengan perangkat di dalam Call Control & Signaling Plane. Jasa atau Layanan & Aplikasinya terdiri dari perangkat seperti Aplikasi Server dan Feature Server. Jasa atau Layanan & Aplikasinya juga mengontrol khususnya komponen-komponen pembawa seperti Media Server, yang melaksanakan fungsi seperti conferencing, IVR, tone processing, dan seterusnya.

* Management Plane

Manajemen Plane menangani fungsi seperti berlangganan dan ketetapan jasa atau layanan, dukungan operasional, penagihan dan tugas manajemen jaringan lainnya. Manajemen Plane dapat saling berhubungan dengan beberapa atau dengan semua ketiga plane lainnya melalui standard industri ( seperti: SNMP) atau protocol proprietary dan APIs.

Jaringan Softswitch dibangun oleh 5 komponen penting diantaranya:



1. MGC Media Gateway Controller merupakan salah satu unit fungsi utama pada softswitch. Gateway controller menangani call processing menggunakan Media gateway dan Signaling gateway. Dalam menangani Call Peocessing, Signaling Gateway berperan untuk membangun dan membubarkan koneksi. Gateway Controller sering disebut Call Agent (karena memiliki fungsi pesan pengontrol panggilan), dan juga disebut Media gateway Controller (karena memiliki fungsi pengontrol media gateway).Terkadang Call Agent disebut juga sebagai Softwitch (karena dikombinasikan dengan media gateway dan signaling gateway sehingga mempresentasikan konfigurasi minimun softswitch). Komponen ini menghubungkan antar komponen dalam jaringan softsiwtch dan juga menghubungkan ke ke jaringan luar yang berbeda protokol, seperti ke jaringan PSTN, SS7 dan jaringan IP.

2. MG Media Gateway disebut juga AG (Access Gateway) dan TG (Trunk Gateway). Access Gateway (AG) sebagai penghubung ke arah jaringan akses yang berhubungan dengan pengguna. Pada umumnya access gateway yang dikenal adalah perangkat yang berbasis paket (IP) ataupun nonpaket yang selanjutnya diubah menjadi paket untuk dapat dikontrol oleh softswitch. Trunk Gateway (TG) dipergunakan untuk menghubungkan jaringan berbasis softswitch kepada jaringan non-paket dan berfungsi sebagai trunking. Di dalam perangkat ini terdapat perubahan dari trafik yang non-paket ke paket ataupun sebaliknya.

3. SG Signalling Gateway melayani sebagai gateway atau gerbang antara jaringan signal SS7 dengan node-node lain pada jaringan IP yang di manage atau dikontrol oleh softswitch. Sebuah signaling gateway secara fisik terhubung ke jaringan SS7 dan harus mampu melayani berbagai protocol yang telah distandartkan. Signaling Gateway menyebabkan Softswitch seperti node-node yang ada pada jaringan SS7. Signaling Gateway menangani pengiriman signal SS7, sementara Media Gateway menangani pengiriman voice.

4. MS Media Server biasanya terpisah dari Feature Server karena aplikasi Media Server melibatkan media processing. Artinya Media Server harus mampu mendukung DSP (digital signal Processing).

5. FS Feature Server menyediakan semua feature dan layanan seperti tagihan, multy party conference, dll. Feature Server menggunakan semua sumber layanan atau jasa yang berkaitan dengan komponen-komponen lain pada softswitch. Dengan adanya Feature Server yang bekerja berbasis jaringan IP maka tidak ada lagi hambatan bagi softswitch untuk membagi dan mengelompokkan komponen aplikasi.

Color Ring Back Tone : Fitur Baru bagi Pelanggan Selular

0 komentar

CRBT sebagian ditulis sebagai Color Ring Back Tone, Caller Ring Back Tone, atau Personal Ring Back Tone (PRBT), merupakan sebuah layanan terbaru yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna telepon dimana pelanggan dapat memilih musik atau klip audio termasuk juga standar ring back tone, sampai panggilan yang akan dilakukan terhubung. Untuk pengguna handphone, orang yang akan dihubungi oleh penelpon dapat menset ringback ringtone sesuai dengan keinginan mereka sehingga penelpon dapat mendengarkan musik sampai panggilan yang akan dilakukan terhubung.

Ketika kita akan menelpon seseorang, kita terbiasa menunggu panggilan telepon dengan nada bunyi (tut-tut-tut) yang sudah umum, membosankan dan monoton. Dengan adanya fasilitas color ring back tone pelanggan dapat mendengarkan musik favorite, jingle, atau bahkan suatu kalimat unik yang dapat didengar si penelpon. Fasilitas terbaru ini memberikan layanan yang lain daripada yang lain. Layanan ini mungkin dapat menghilangkan stress/rasa bosan bagi pengguna telephone, karena jika menunggu panggilan terhubung dengan nada bunyi yang standar akan menimbulkan kebosanan tersendiri terlebih jika panggilan tidak berhasil terhubung (tidak diangkat).

Dengan adanya layanan ini para pelanggan mempunyai cara yang instant untuk mengekspresikan kepribadian mereka dan perusahaan-perusahaan mempunyai pilihan untuk menyediakan pesan untuk pemanggilan nomor telpon yang dituju. Salah satu kelebihan CRBT ini pelanggan tidak dituntut untuk memiliki handset terbaru dengan spesifikasi yang tinggi.

Pada saat ini pelanggan selular di Indonesia sudah mulai dapat menikmati layanan ini. Operator seluler dengan jumlah pelanggan terbesar saat ini, TELKOMSEL, telah meluncurkan layanan ini sejak 1 September 2004 untuk pengguna kartu HALO, Simpati, dan Kartu AS di wilayah Jabotabek, selanjutnya menyusul daerah lainnya di seluruh Indonesia. Untuk meluncurkan produk terbaru ini Telkomsel bekerjasama dengan Sony Music Indonesia dan SK Telecom Consortium. SK Telecom selaku integrator system adalah pencipta layanan ini dan merupakan operator pertama di dunia yang meluncurkan layanan seperti ini.

Pelanggan TELKOMSEL dapat memilih 100 pilihan lagu dari artis-artis ternama, untuk dipasang sebagai nada sambung. Selama masa promosi, layanan tersebut menyediakan tiga pilihan Nada Sambung Pribadi, yaitu lagu dari artis Audy, Glen Fredly, dan Sheila on 7. Untuk menggunakan Layanan Nada Sambung Pribadi, pelanggan kartuHALO dan simPATI dapat mengirim SMS (Short Message Service) maupun IVR (Interactive Voice Response) ke nomor 1212. Telkomsel akan mengenakan biaya per konten/lagu yang di-download dan berlaku untuk jangka waktu 30 hari. Untuk pelanggan kartuHALO akan dikenai biaya Rp 250 per SMS atau Rp 500/menit untuk IVR. Biaya download-nya sendiri senilai Rp 8000 per lagu. Sedangkan pelanggan Simpati dikenakan biaya SMS sebesar Rp 350 dan biaya download sebesar Rp 8800.

Manfaat CRBT Service

Manfaat bagi customer/subscriber

  • Meningkatkan kepuasan pelanggan: kemungkinan kesenangan untuk berlangganan dan menghibur kedatangan panggilan dengan nada, suara, atau lelucon.
  • Meningkatkan loyalty kepada service provider

Manfaat bagi Enterprise

  • Meningkatkan company image, dan visibilitas kepada pelanggan
  • Potensial untuk memberikan ‘caller experience’ melalui personalisasi komunikasi
  • Kesempatan bagi perusahaan untuk mengintegrasikan ‘voice communications’ dengan program marketing perusahaan, dengan menawarkan promosi kepada pelanggan dengan segmen tertentu, spesial event dll

Manfaat bagi Service Provider

  • Meningkatkan ARPU (Average Rate per User) dari pelanggan baru layanan ini
  • Peluang untuk mendapatkan pelanggan baru melalui penawaran layanan baru.
  • Meningkatkan penggunaan trafik panggilan, dengan adanya ring-back tones baru
  • Pendapatan harga pada setiap perubahan dalam layanan RingBack Tone
  • Industri musik dapat dihargai ketika mempromosikan lagu baru

Peluang Bisnis

Dengan layanan CRBT ini, Operator handphone dapat dengan mudah memperoleh keuntungan yang besar dengan meningkatkan pengembangan layanan tersebut dan meningkatkan ARPU. Selain itu, CRBT merupakan kemajuan yang berarti bagi wireless service untuk service provider. Layanan ini lebih sukses dibandingkan jenis layanan lain yang serupa seperti mendownload ring tone yang polyphonic maupun yang monophonic dan voice mail. CRBT ternyata juga menambah user experience.

Perbedaan yang mendasar antara CRBT dan jenis pelayanan lainnya adalah CRBT tidak membutuhkan handset dan SIMs (subscriber identity modules). Layanan CRBT tidak mengharuskan user untuk mempunyai telephone terbaru atau telephone dengan jenis yang spesifik (merek tertentu). Oleh karena itu, operator mempunyai flexibilitas untuk menentukan layanan ring back sesuai dengan selera untuk semua jenis pelanggan baik itu fixed (PSTN) atau mobile (handphone). Hal ini jelas memungkinkan wireless service provider untuk meningkatkan keuntungan dari manajemen layanan dengan menggunakan keterangan data pelanggan yang sudah ada sebelumnya.

Cara mengakses CRBT service

Pada dasarnya layanan CRBT dapat diakses melalui media berikut ini

  • Via SMS
  • Via WAP
  • Via Website
  • Via IVR (Interactive Voice Response)

Implementasi CRBT dengan SS7

Inti pelayanan dari CRBT itu sendiri adalah suatu server PSTN yang dihubungkan ke MSCs (Mobile Switching Centers) yang membawa data yang berupa klip CRBT. Topologi dari CRBT tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Gambar1. Impementasi menggunakan SS7

Sumber: www.audiocodes.com

Fungsi dari music/voice ring back tone Server adalah :

  1. Memutar musik/klip suara sampai telepon berhasil terhubung.
  2. Berperan sebagai suatu SSP proxy, yang berfungsi untuk mengakhiri SS7 sebagai isyarat bahwa telepon telah berhasil terhubung.
  3. Mengakumulasikan Musik/klip suara yang paling sering digunakan.
  4. Host Aplikasi Utama sebagai suatu SSP untuk berkomunikasi dengan SS7 SCP.

Content Provider mungkin berupa ISP database, atau operator itu sendiri. Database berisi bermacam-macam klip yang ditawarkan untuk pelanggan. Pengguna dapat mengakses Content Provider kapan pun, mereka dapat memilih sebuah klip, merubah klip atau membuat klip baru dari kombinasi klip-klip dengan atau tanpa personal message. Ada tiga cara bagi pelanggan untuk dapat mengakses database content provider, yaitu :

- Melalui WEB (dengan memilih sebuah klip dari daftar yang tersedia, tiap klip mempunyai nomor ID klip)

- Mengirim SMS ke server operator

- Dengan mengakses operator IVR (melalui panggilan PSTN atau mobile)

Call Flow untuk pembentukan panggilan dengan CRBT

Gambar 2: Call Flow untuk Call Establishment CRBT

Sumber: www.audiocodes.com

o Penelpon melakukan suatu panggilan. Calling MSC berkomunikasi dengan HLR untuk sampai ke Receiving MSC. Kemudian Calling MSC mengirim sebuah IAM ke Receiving MSC, yang kemudian mengembalikan ACM (Address Complete Message) dan memanggil yang ditelpon untuk memeriksa apakah dia tersedia (1)

o Receiving MSC memeriksa bahwa yang ditelpon memiliki CRBT service, dan mengirim modifie IAM ke CRBT server yang berlaku sebagai SSP (3). Pada point ini, voice channel terhubung antara Receiving MSC dan Calling MSC. Dengan mengirim jawaban ANM dari SSP ke Receiving MSC, maka voice channel dibuka dari CRBT server melalui Receiving MSC menuju Calling MSC.

o Sebelum mengirim klip CRBT, SSP memerintahkan SCP untuk memilih klip ID untuk dimainkan sebagaimana fungsinya (2) yaitu :

- Spesifik CRBT service

- Waktu dan tanggal

- Nomor penelpon

- Nomor yang ditelpon (khususnya pelanggan layanan tersebut)

o Pelanggan yang menjawab panggilan (4), yang dikenali oleh Base Station dan informasi Receiving MSC

o Receiving MSC mengeluarkan REL menuju SSP untuk memutuskan panggilan. Ini merupakan akhir dari percakapan mereka (5)

Receiving MSC melanjutkan call flow secara normal dengan mengirim ANM menuju Calling MSC dan percakapan pun dimulai (6)

Gambar 3. Call Establishment CRBT

Kesimpulan

Melihat fasilitas yang disajikan dan keuntungan yang diperoleh di sisi pelanggan maupun perusahaan, Layanan Color Ring Back Tone sangat menjanjikan. Hal ini tentu saja menjadi perhatian tersendiri bagi para operator handphone. Mereka berlomba-lomba untuk mengembangkan service tersebut dan memberikan pelayanan sebaik mungkin. Bagi orang yang menganggap handphone sama pentingnya dengan uang, layanan ini merupakan suatu terobosan yang paling digemari. Layanan tersebut membuat perubahan yang sangat besar pada dunia mobile phone. Dibandingkan layanan yang sudah ada sebelumnya seperti mendownload ringtone, CRBT mempunyai kelebihan tersendiri bagi service providernya diantaranya dapat menarik pelanggan baru dan tetap mempertahankan pelanggan lama. Tidak heran jika para pemerhati handphone berkesimpulan bahwa inilah layanan yang ditunggu-tunggu para service provider untuk mengeruk keuntungan yang sebesar-besarnya.

Sumber : http://www.ristinet.com/index.php?ch=8&lang=ind&s=66b11ca40170dada12fcb2169c88ecf4&n=244